Air yang Mengalir Deras
Hari ini kupejamkan mata, membayangkan diri di tengah padang rumput berwarna hijau keemasan yang diterpa sinar mentari dini hari. Dengan dress selutut, rambut panjang terurai, aku melihat diriku menari di antara sepoi angin. Membayangkan sebuah kehangatan sekaligus kebebasan.
Semakin bertambah usia aku sadar, hal-hal remeh temeh yang dulu sangat kuinginkan kini tak berarti lagi. Hal-hal dulu yang nampak "fancy" kini tak menggugah lagi. Jauh aku berpikir, sekarang hanya kuinginkan ketenangan.Aku ingin hidup yang biasa saja namun berarti. Mengikuti takdir tapi tetap dengan effort.
Seperti halnya kata Dahlan Iskan, "Hidup jadilah seperti air, namun air yang mengalir deras". Yaa, begitu pula prinsip hidupku sekarang. Mengalir seperti air. Air yang deras. Air yang deras tak hanya jatuh ke bawah mengikuti jalannya, tapi mampu berpindah arah namun tetap sesuai alurnya, bahkan ia dapat mengalir ke atas! Mengikuti jalan yang dipersiapkan Tuhan di depan mata, dengan tetap mengambil berbagai kesempatan yang ada.
