Oleh: Violla
Bicara tentang emosi, kita pasti pernah ngerasain yang namanya emosi senang,
sedih, marah, dsb. Saat emosi lagi tinggi-tingginya energi dalam tubuh
kita akan lebih besar dibandingkan biasanya. Ada orang kalau lagi marah atau
kesal akan marah-marah secara blak-blakan, ada yang nendang pintu, ada yang
teriak, dan masih banyak lagi. Kenapa, sih, bisa seperti itu? Balik lagi, bukankah
saat emosi sedang meninggi energi di dalam tubuh menjadi besar? Karena
itulah seseorang membutuhkan katarsis.
Bagi yang bergelut dalam bidang psikologi tentu kenal betul apa
yang dinamakan katarsis. Apa, sih, katarsis itu? Menurut
dosen-Psikologi Perkembangan I-saya, katarsis adalah penyaluran emosi. Energi
besar hasil dari meningginya emosi ini harus disalurkan kalau enggak bisa
mengganggu kondisi jiwa. Salahnya, banyak orang yang katarsisnya dalam bentuk
negatif, misalnya saling mencaci, tonjok-tonjokkan, banting pintu, ngelemparin
barang. Padahal katarsis itu bisa dalam hal yang positif, lho, contohnya ya seperti saya ini, menulis.