12/19/2013

Oleh: Violla

Pernahkan Anda melihat atau mendengar tentang wanita-wanita yang selalu ingin tampil sempurna? Mereka taklepas dari cermin, untuk melihat apa make-up mereka tampak cantik, apa rambut mereka sudah tertata rapi, apa warna bibir mereka tampil sesuai dengan warna baju dan sepatunya.

Pernahkah Anda melihat atau mendengar wanita yang rela merogoh kocek dalam demi mendapatkan kesempurnaan wajah dan tubuh.
Bisa dari membeli produk perawatan dan kecantikan yang harganya setinggi langit, melakukan operasi ini-itu, atau membeli berbagai pakaian dan aksesoris mahal untuk mendongkrak penampilan mendekati kata ‘sempurna’. Ada juga yang diet mati-matian demi mendapatkan tubuh langsing.

Sebenarnya ada apakah di balik fenomena ini? Seringkali wanita yang sudah tampak rapi, cantik, dan tanpa cacat merasa dirinya kurang layak untuk keluar dan dilihat oleh orang banyak. Alhasil mereka mulai bercengkerama dengan cermin dengan kecemasan-kecemasan dan penilaian diri mereka sendiri bahwa mereka jelek, mereka malu untuk tampil di muka umum tanpa polesan yang ‘normal’ dalam definisi mereka sendiri.

Kebiasaan kebanyakan wanita yang terobsesi dengan penampilan ini mendorong mereka berlama-lama becermin untuk memastikan bahwa bahwa penampilan mereka baik-baik saja. Namun pada kenyataannya banyak wanita yang stress karna penampilan mereka hingga mereka mengambil langkah berlebihan dalam perawatan kecantikan, padahal dalam kenyataannya mereka tak seburuk yang mereka pikirkan. Mereka menganggap penampilan mereka selalu tampak jelek, penilaian-penilaian negatif mulai mereka labelkan sendiri saat melihat pantulan diri sendiri di cermin.

Wanita-wanita penggila cermin ini sangat hobi berlama-lama di depan cermin untuk memastikan tidak ada sedikit cacat pun pada diri mereka. Wanita yang diiming-imingi kata cantik dan sempurna rentan terkena gangguan psikologis yang resikonya terbesarnya adalah kematian, bagaimana bisa?

Kemajuan zaman seolah menjadikan kecantikan adalah hal yang dapat dibeli, berbondong-bondong wanita yang ingin tampak cantik memborong produk-produk yang tidak bisa dimulai murah. Operasi plastik yang makin gencar dijadikan ajang para wanita mengubah wajah seperti yang mereka inginkan. Namun bagi wanita yang tak ada puasnya ia akan stres, meratapi diri di depan cermin, menyesali berbagai keadaan fisik yang selalu ia cap penuh kekurangan hingga akhirnya depresi dan bisa bunuh diri.

Dalam dunia psikologi, gangguan akibat terobsesinya becermin ini dinamakan Body Dysmorphic Disorder (BDD). BDD ini tak lain disebabkan akibat terlalu sering becermin, hingga fisik menjadi fokus utama yang terlalu diperhatikan. Kecemasan-kecemasan pun muncul akibat perasaan ingin tampak sempurna.

"Becermin memicu peningkatan stress (di antara pasien BDD)," ujar Bill Renders, peneliti dari Institute of Psychiatry, London. 

Bila kembali melihat fenomena yang ada sekarang, diperkirakan wanita-wanita modern sangat rentan terkena BDD. Tuntutan zaman yang menomorsatukan penampilan fisik membuat wanita lebih sering berteman dengan cermin. Kebiasaan sering becermin inilah yang memicu stres dan kecemasan akan penampilan. Mereka akan khawatir bahwa penampilan mereka tampak aneh atau jelek di mata orang. Dalam mata penderita BDD, mungkin hidungnya yang biasa saja akan tampak begitu jelek di cermin, tahi lalat kecil di wajahnya bisa dianggap sebagai 'cacat' yang mengganggu kesempurnaan wajah.

Takheran kini didapati wanita yang berbondong-bondong mengubah wajah dengan operasi plastik demi mendapatkan kesempurnaan fisik. Bila hal ini terus-menerus terjadi sungguh sangat disayangkan. Mungkin Anda bisa mewanti-wanti orang terdekat Anda, khusunya pada wanita, agar meminimalisasi penggunaan cermin. Hal yang tampak sepele mungkin bisa mengakibatkan dampak psikologis yang sangat besar. 

Tampaknya hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Wanita dibombardir iklan dan isu-isu kecantikan bahwa cantik adalah sempurna, tanpa cacat. Padahal setiap wanita memiliki elemen kecantikan tersendiri. Cantik itu taksama, tiap wanita mempunyai style kecantikannya sendiri. Takharus mengubah diri untuk menjadi cantik, karena fitrah wanita adalah cantik, semua telah mendapatkan jatah cantik sesuai porsinya masing-masing.

LLaviosa Gita . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates