6/27/2014


“Forgive those who insult you, attack you, belittle you or take you for granted. But more than this …, forgive yourself for allowing them to hurt you- ANONIM


Seringkali ketika kita merasa tersakiti, terluka, tertindas ataupun merugi akibat perkataan orang lain. Pertanyaan yang sering melintas bernuansa, “Kenapa sih, dia kayak gitu sama aku?” atau “tega banget dia jahat kayak gini sama aku”. Salahkah pertanyaan seperti ini dilontarkan? Terlepas salah atau tidaknya, tentunya kita harus memaafkan siapa saja yang telah menyakiti kita, tapi yang jauh lebih penting lagi adalah kita harus memaafkan diri kita sendiri.

Membaca ini mungkin ada yang protes, “Kok memaafkan diri kita sendiri, memangnya kita salah apa? Wong jelas-jelas kita yang disakiti, mereka yang jahat.” Pikiran dan perasaan negatif seperti ini sangat mempengaruhi hidup kita, menguras tenaga, mengurai air mata dan sangat menghabiskan waktu. Apa kita mau perkataan orang lain terus membuat diri terpuruk dan tak bisa berkembang di masa depan? Sekarang mari kita ubah sudut pandang. Kita merasa tersakiti, terluka, merugi, dan sebagainya karena kita meyakini bahwa kita memang tersakiti, ‘kan? Nah, maafkanlah dirimu karena membiarkan hati dan pikiranmu terliputi rasa sakit. Kamu sendirilah yang membiarkan hatimu merasakan sakit.

Saat ada kata-kata pedas yang melewati gendang telinga, kamu yang menentukan ingin merasakan sakit atau tidak. Word is just a word, till you mean what they say. Kata-kata pedas yang melukai dirimu itu, ‘kan hanya berupa gelombang suara biasa hingga akhirnya kamu yang memberikan makna pada kata-kata itu, benar? Tetapi sayangnya kamu memaknai gelombang suara itu dengan makna yang bisa melukai dirimu sendiri.

Ingat, kamu tak bisa mengendalikan orang lain, yang bisa kamu kendalikan adalah dirimu sendiri. Kamu tak bisa mengendalikan orang lain untuk berkata yang baik-baik saja, namun yang bisa kamu lakukan adalah mengubah persepsi dalam menanggapi kata-kata mereka. Words don’t mean; people mean, kata-kata tidak mempunyai makna; oranglah yang memberi makna.


Apakah kamu sangat dependent kepada mereka yang mengeluarkan kata-kata itu hingga mampu membuatmu terluka? Tidak, ‘kan? Hidupmu tidak tergantung oleh apa yang mereka katakan. Maka ketika kamu merasa tersakiti, pertama-tama maafkanlah dirimu sendiri yang telah mengizinkan luka itu menyayat hatimu.

LLaviosa Gita . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates