Matamu
“Kemarilah”,
itu bisik matamu
Kudekap lalu
kuberanikan tenggelam di dalamnya
“Ini
angkasa” katamu menunjuk matamu
Aku tahu,
selayaknya aku tahu
Di sana
ribuan bintang dan indah pelangi untuk kita
Matamu,
sebuah telaga
Lihat, di
dalamnya terpantul namaku
Di sana
aku berlindung membendung terpa duka
Ya,
memang di sanalah aku ‘kan berhenti