Sedikit Kicauan dari Akun Twitter-ku @Violla_dwi
#Yang disayat pisau
kemarin katamu, adalah rindu yang menjelma malu
#Kita belajar membagi duka, pada setangkup roti yg dibelah dua
#Sabdamu, belati ini,
penghunus robek masa laluku
#Perca kusam itu
kabarnya membungkus air mata yang takbisa dijahit lagi
#Mangkuk yang retak,
tak bernyali menjadi rumah bagi sup-sup panas untuk jelata
#hutan, membagi dahan
bagi kita, untuk sejenak merasa teduh di tengah kobaran luka
#Dan kata adalah
bukti hilangnya nyawa apa yg disebut cinta,'katanya' mereka bisa menyulap cinta
dalam kata-kata
#Dan para buta-buta
aksara, bahkan mereka lebih mengerti cinta, karna mereka takkenal pembunuhan
nyawa dalam kata
#Ini caraku
melafalkan cinta, pada stasiun tua, bersama jangkrik di atas tembok retak