9/13/2013

#Yang disayat pisau kemarin katamu, adalah rindu yang menjelma malu

#Kita belajar membagi duka, pada setangkup roti yg dibelah dua

#Sabdamu, belati ini, penghunus robek masa laluku

#Perca kusam itu kabarnya membungkus air mata yang takbisa dijahit lagi


#Mangkuk yang retak, tak bernyali menjadi rumah bagi sup-sup panas untuk jelata

#hutan, membagi dahan bagi kita, untuk sejenak merasa teduh di tengah kobaran luka

#Dan kata adalah bukti hilangnya nyawa apa yg disebut cinta,'katanya' mereka bisa menyulap cinta dalam kata-kata

#Dan para buta-buta aksara, bahkan mereka lebih mengerti cinta, karna mereka takkenal pembunuhan nyawa dalam kata

#Ini caraku melafalkan cinta, pada stasiun tua, bersama jangkrik di atas tembok retak


LLaviosa Gita . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates