11/10/2013

Kemarin, ya, tanggal 9 November 2013, tepat 1 bulan sebelum umur aku 19 tahun aku mengalami galau yang menyiksa. Tiba-tiba banyak pikiran-pikiran yang berkelebat di otak ini. Akan jadi apa aku nanti? Apa sih yang aku inginkan? SUKSES? Semua orang mau sukses, tapi sukses dalam hal apa? Pendidikan? Pekerjaan? cinta? Keluarga? Aku juga mau sukses dalam semua hal itu. tapi masalahnya sukses yang aku mau itu sukses yang gimana? Apa memperoleh nilai yang bagus? Pekerjaan bergengsi tinggi? Gaji besar yang bisa meningkatkan taraf hidup? Ah! Aku mau, semua orang juga mau, siapa yang tak mau?

Terlalu banyak pertanyaan yang menghantuiku kemarin. Lalu aku berpikir, mungkin aku sedang mengalami krisis, ya, krisis remaja akhir. Pertanyaan-pertanyaan itu membuat aku cemas. Ya, seperti kata Sigmund Freud, saat cemas ego akan melakukan defense mechanism. Dan sekarang defense mechanism apa yang harus lakukan? Lagi-lagi pertanyaan, sudah kubilang, terlalu banyak pertanyaan!

Kalau kata alim ulama, kecemasan-kecemasan seperti ini akibat dari panjangnya angan-angan di masa depan, sementara masa depan belum pasti adanya. Hei! Dan aku tersadarkan, aku menoleh ke belakang sejenak, menyusup titik-titik di masa lalu yang aku sadari membentuk pola sekarang. Bukankah apa-apa yang terjadi banyak yang tidak aku perkirakan dan rencanakan? Lalu untuk apa aku cemas?

Tak selang berapa lama di tengah kegalauan yang melanda, ternyata aku menstruasi. Ya, mungkin kelabilan ini akibat menstruasi. Perlahan pikiranku juga mulai tenang. Sekarang aku sadar, bisa-bisanya aku mencemaskan hal-hal masa depan yang masih dirahasiakan Allah, bisa-bisanya aku pusing memikirkannya sehingga membatku tak melakukan apa pun di masa sekarang. Kecemasan akan masa depan terlalu menyita waktuku yang berharga. Bisa-bisanya aku ingin maksimal di masa depan sementara waktu di masa sekarang aku gunakan hanya untuk bergalau-galauan. Hei, bisa-bisanya!


LLaviosa Gita . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates