4/25/2014

Sekarang usiaku sudah menginjak 19 tahun 4 bulan 2 minggu, tapi kepikunanku sekarang luar biasa sudah seperti nenek-nenek usia 80 tahunan. Aku sempat berbelanja di minimarket, usai membayar dan mengambil uang kembalian aku langsung pergi tanpa membawa barang belanjaan! Di warung lain aku juga melakukan hal yang sama. Kemudian dalam waktu seminggu aku sudah 2 atau 3 kali meninggalkan HP di tempat umum, di tempat print-an, di minimarket …. Dan aku sekarang mudah lupa akan hal-hal kecil. Sangat mudah lupa apa yang ingin kukatakan. Otakku juga terasa lelet, kalau belajar dan menghafal dulu aku tak perlu bersusah payah, sekarang rasanya otakku lemotnya setengah mati, butuh kerja lebih ekstra! Kemampuan menghafalku turun drastis.

Aku sempat memparnokan diri jangan-jangan otakku mulai rusak, atau terkena alzheimer! :o Dan aku mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan penyakit yang bisa aku derita. Mungkin aku hipokondriasis, suka merasa dihinggapi penyakit-penyakit berat hanya gara-gara keseringan membaca artikel kesehatan J Lalu kalau aku tak terkena penyakit otak, apa yang salah dengan otakku? Apa yang terjadi sebenarnya?


Dan sebuah titik terang menyinari di tanggal 24 April 2014 ketika jam kuliah Psikologi Kognitif. Hari itu mahasiswa yang masuk hanya 7 orang -_- karena yang lain ikut acara kunjungan ke RSJ ynag ada di Bandung, sisanya juga banyak yang bolos. Suasana kelas terasa seperti kelas privat, sepi namun menyenangkan :D  Karena kebetulan materi yag sedang dibahas mengenai teori-teori kelupaan, ini kesempatan emas buatku untuk curhat! Ya, curhat gratis di kelas dengan seorang psikolog! J Setelah bercerita secukupnya, Bu Yeny, dosen Psikologi Kognitif menanyakan apa sifat “mudah lupa”ku itu sudah dari dulu atau baru-baru saja, ya lantas aku jawab baru belakangan saja! 

Dan kalian tahu apa jawaba Bu Yeny? Ada sesuatu yang mengganggu pikiranku, sesuatu yang mengalihkan atensiku, sesuatu yang merupakan “masalah” bagi diriku. Tanpa sadar alam bawah sadarku mungkin sangat terganggu akan masalah itu hingga tak tertarik pada hal-hal lain, tak memberikan atensi pada hal-hal lain. Alam sadarku mungkin tak menyadarinya, tapi alam bawah sadar mengetahui segalanya. Hal itu begitu mengganggu, sehingga tampaknya aku harus konseling ke fakultas. J Dan untungnya karena aku mahasiswi psikologi untuk konseling di fakultas tentu saja gratis tis tis J Aku bahkan punya kesempatan membuat janji dengan dosen yang aku inginkan. Kalau mahasiswa dari fakultas lain yang ingin konseling mungkin tak bisa memilih dengan siapa dia ingin dikonseling. Kapan-kapan mungkin akan kupikirkan ingin membuat janji konseling dengan salah seorang dosen favoritku J

LLaviosa Gita . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates