7/13/2014

Bu Win, Dosen Psikologi Kepribadian II waktu itu lagi ngasih alat tes kepribadian punya Kelly. Jadi di dalam alat tes itu kita akan disuruh nulis nama-nama orang yang ada di dalam kehidupan kita berdasarkan pernyataan-pernyataan. Nah, ada pernyataan, “orang yang membencimu”. Maka, kita harus menulis nama orang yang membenci kita. Orang yang benar-benar membenci kita, ya, bukan yang ‘kayaknya’ benci sama kita. Sumpah, ini pertanyaan yang paling susah buat anak-anak sekelas. Bukan karena ke-PD-an nggak ada yang benci, bukan, tapi karena apa benar rasa seolah-olah dibenci itu kenyataan atau sekadar terkaan semata.

Buat mengisi 1 nama orang yang membenci itu, macem-macem pertanyaan yang dilontarkan temen-temen ke Bu Win.

“Bu, kalo saya tahu dia benci sama saya dari teman saya, gimana, Bu?”
Dengan lantang Bu Win menjawab, “Anda percaya perkataan teman Anda? Dari mana teman  Anda mengetahui bahwa dia memang membenci Anda?”
Jawaban ini membuat si penanya terdiam.

“Bu, kalo keliatannya dia nggak suka sama saya, Bu?” satu teman lagi bertanya. Aku agak lupa jawaban Bu Win, tapi intinya Bu Win nanya, “Apa dia mengatakan langsung bahwa dia tidak menyukai Anda?”, oke, teman yang satu ini mengatakan TIDAK, “lalu darimana Anda mengetahui dia membenci Anda?” penanya masih terdiam, “atau mungkin Anda yang membenci dia?” Bu Win tersenyum, si penanya tersenyum. MASUK AKAL.

Lalu ada seorang teman lagi yang menyatakan bahwa dia tahu ada yang membencinya, namun ia sendiri tak mengetahui dan tak mengenal orang tersebut. Apa jawaban Ibu Win?
“Lalu Anda membuang energi untuk memikirkan orang yang bahkan tidak Anda kenal?”

Nyesss! Jawaban ini jleb banget loh di aku, walaupun bukan aku yang nanya, ya, aku sempet ngerasa dibenci sama orang yang sebenernya aku nggak kenal juga, haha! 


LLaviosa Gita . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates