5/20/2013




      Kamis, 11 April 2013 aku yang sedang menginap si rumah Devi di Kota Bumi, Tangerang, bergegas meluncur ke rumah Elis menjelang maghrib, malam itu aku, Devi, dan Edet yang on the way dari Bintaro mau menginap di rumah Elis yang memang agak jauh dari rumah Devi. Apa, sih, yang dilakukan empat cewek kalau lagi ngumpul-ngumpul gini? ‘Ritual’ rutin kami yang nggak akan bisa  terlewatkan adalah makan.

Yang membuatku heboh mungkin adalah 2 adik laki-laki Elis yang amat gemuk dan membuatku gemas, tapi tak heran, di rumah ini kulkasnya berukuran jumbo dan isinya pasti dipenuhi makanan, so, kalian tahu konklusinya ‘kan?

Sesuai rencana awal, kami berempat berkelana masuk ke salah satu toko baju murah, di sana harga baju serba Rp 30.000, nama toko bajunya 30Nett. Kami mencoba berbagai macam baju di sana (mencoba?), lalu aku hanya membeli 1 baju, Elis 1 baju juga, dan Edet 2 baju. Devi nggak membeli apa pun. Mungkin penjaga toko gusar melihat kami bolak-balik mencoba pakaian, Elis terlalu pusing mencoba baju mana yang pas di lengannya, aku yang pusing baju mana yang tidak membentuk tubuh yang kurus, dan Edet yang pusing baju mana yang cocok untuk dipake ngebabu.

Karena malam itu malam Jumat, Elis seperti biasa Elis melakukan aktivitas rutinnya mendengarkan siaran radio yang berbau mistis. Karena kabel headset hp Elis Cuma berfungsi salah satu sisi saja, jadilah radio distel dengan loudspeaker agar aku juga bisa ikut mendengarkan. Malam itu kami berempat tidur di kamar yang terdapat 2 tempat tidur, awalnya aku memutuskan untuk mendengar siaran radio bersama Elis di tempat tidur yang sama. Devi dan Edet sudah mewanti-wanti keras mereka nggak mau  mendengarkan siaran radio, mereka memang kurang berani dalam hal yang berbau mistis. Karena Devi dan Edet tiba-tiba ketakutan  tanpa alasan, mereka yang tadinya berada di tempat tidur lain berteriak dan melompat ke tempat tidur yang aku dan Elis tempati. Well, Edet melompat persis menimpa bokongku (rasanya nyeri, Det). Untuk mengakhiri ketegangan dan ketakutan dua makhluk jelmaan ini (Edet dan Devi), akhirnya Elis memutuskan untuk mendengarkan radio sendirian menggunakan headset-nya yang agak kurang beres itu.

Aku pindah  ke tempat tidur lain bersama Devi dan Edet. Dalam naungan dinginnya AC  kamar, Elis masih sempat-sempatnya menceritakan sedikit cerita mistis dari radio, yaitu tentang misteri lagu Nina Bobo. Sontak saja Devi dan Edet berteriak, dan cerita yang belum usai pun Elis akhiri. Di tengah malam aku, Edet, dan Elis pergi ke kamar mandi bersama, meninggalkan Devi di kamar sendirian, andai Devi tahu, pasti ia akan sangat histeris berada di kamar sendirian. Sekembalinya di kamar, Edet memutuskan pindah tempat tidur bersama Elis karena posisi tidur Devi yang tidak memungkinkan untuk tidur bertiga lagi.

Esoknya Risa datang ke rumah Elis, dan kami berlima menuju tempat aksesoris murah, agak lama kami di sana dan pada akhirnya aku dan Elis hanya membeli 1 gelang saja, Devi membeli sisir, dan Risa membeli kalung. Kuakui penjaga tokonya agak kurang ramah, tapi tak apa, toh, nggak kenal juga, kan?

Dan trip di rumah Elis diakhiri dengan menyantap mie goreng, siangnya aku, Devi, Edet, dan Risa pulang dari rumah Elis. Lumayan untuk menambah pengalaman, ke mana pun aku pergi, aku harap akan ada kenangan yang selalu membekas, dan salah satunya mungkin memory ’bout trip to Elis’ house ...

LLaviosa Gita . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates